Rabu, 10 Maret 2021

Kritik Dalam Bentuk Essay

 

Puisi

“Dursasana Peliharaan Istana”

Oleh : M. Shoim Anwar

   Setiap karya sastra pasti ada penulis maupun pengarang. Karya sastra juga memiliki makna tersendiri dalam kehidupan nyata. Dalam isi puisi yang berjudul “Dursasana Peliharaan Istana”, pengarang juga memiliki makna tersendiri. Makna yang pertama tentang pemimpin yang selalu menyuruh anak buahnya dengan semaunya sendiri.  Makna yang kedua kesombongan pemimpin yang memamerkan segalanya kepada anak buahnya. Makna yang ketiga pemimpin selalu menghina dan mencaci maki anak buahnya seolah-olah tidak perduli dengan kehidupannya yang sekarang. Makna ke empat yaitu yaitu pemimpin yang tidak perduli dengan negaranya namun dia selalu memerintahkan semaunya sendiri dan seolah-olah tidak tahu apa-apa serta menyembunyikan semua pembicaraan dari orang lain. Puisi tersebut sudah terlihat jelas bahwa pemimpin atau raja tersebut tidak bisa menyelesaikan tugas maupun masalahnya di istana sehingga raja mampu meminjam Dursasana untuk menghancurkan kawula, tetapi Dursasana tidak mmapu menjalankan sendiri amanatnya dengan baik sehingga tugasnya pun tidak terselesaikan dan Dursasana pun hilang seketika.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar