Puisi
“Dursasana
Peliharaan Istana”
Oleh
: M. Shoim Anwar
Setiap karya sastra pasti ada penulis maupun pengarang. Karya sastra juga
memiliki makna tersendiri dalam kehidupan nyata. Dalam isi puisi yang berjudul
“Dursasana Peliharaan Istana”, pengarang juga memiliki makna tersendiri. Makna
yang pertama tentang pemimpin yang selalu menyuruh anak buahnya dengan semaunya
sendiri. Makna yang kedua kesombongan
pemimpin yang memamerkan segalanya kepada anak buahnya. Makna yang ketiga
pemimpin selalu menghina dan mencaci maki anak buahnya seolah-olah tidak
perduli dengan kehidupannya yang sekarang. Makna ke empat yaitu yaitu pemimpin
yang tidak perduli dengan negaranya namun dia selalu memerintahkan semaunya
sendiri dan seolah-olah tidak tahu apa-apa serta menyembunyikan semua
pembicaraan dari orang lain. Puisi tersebut sudah terlihat jelas bahwa pemimpin
atau raja tersebut tidak bisa menyelesaikan tugas maupun masalahnya di istana sehingga
raja mampu meminjam Dursasana untuk menghancurkan kawula, tetapi Dursasana
tidak mmapu menjalankan sendiri amanatnya dengan baik sehingga tugasnya pun
tidak terselesaikan dan Dursasana pun hilang seketika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar