Jumat, 09 Juli 2021

Kritik /Esai 5 Cerpen Karya M.Shoim Anwar. Cerpen Sorot Mata Syaila, Cerpen Tahi Lalat,Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti, Cerpen Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue, Cerpen Jangan ke Istana, Anakku

Fatikhatul Koiroh

Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI 2017 A)

NIM 175200034

Kritik/Esai Cerpen Sorot Mata Syaila Karya M. Shoim Anwar menceritakan Di bandara Internasional Djuanda Abu Dhabi pukul satu dini hari ada seorang laki-laki bertemu dengan Syaila sosok bayangan penunjuk seperti kambing yang disembelih di pesawat. Pada waktu itu laki-laki,  istri, dan anak-anak tersebut terkena perkara tersebut. Perkara ini tidak melibatkan aku seorang diri. Seluruh keluarga, istri dan anak-anak, juga diperiksa karena diduga teraliri dana dalam bentuk kepemilikan saham perusahaan. Si alan, seorang teman anggota parlemen yang menjadi terdakwa “menyanyi” saat di persidangan, termasuk mengungkap liku-liku pemenangan tender yang telah kami skenariokan untuk perusahaan keluarga. Pengakuan itu bahkan telah masuk dalam berita acara peme riksaan alias BAP. Jumlah kerugian uang negara juga telah disebut.Nanti, ketika berkas perkaraku dilimpahkan ke kejaksaan untuk dibuat tuntutan, aku dapat informasi bahwa statusku sebagai tersangka mau tak mau akan terbuka di kejaksaan. Dan benar, ketika berita ramai tersiar bahwa aku dicekal, posisiku sudah di luar negeri. Inilah enaknya punya jaringan khusus di lembaga peradilan. Aku merasa sedikit beruntung kasusku ditangani mereka. Andai yang menangani KPK, mungkin aku sudah meringkuk di sel.Bagi laki-laki tersebut tidak peduli atas perkara tersebut orang lain bilang apa pun aku tidak perduli. Menurutnya laki-laki tersebut menyamakan seperti berdo’a di tanah suci. Kemudian Syaila memberi petunjuk kepada laki-laki tersebut untuk melihat istri, dan anak-anaknya. Laki- laki tersebut berjalah ke arah tangga dan memanggil nama “Syaila.  Dua orang istri dan empat orang anakku bergelantungan tak berdaya. Seperti menunggu ajal yang segera tiba, mereka merintih-rintih kesakitan.Pada akhirnya sosok syaila menghilang tanpa bayangan. Istri dan anak-anak tersebut dijerat, digantung seperti kambinng yang sudah disembelih. Seluruh tubuhnya membeku melihat istri dan anaknya digantung seperti kambing yang sudah disembelih. Makna cerpen tersebut menceritakan seorang koruptor. Dari cerpen di atas jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari jangan pernah mencelekai seseorang jika dia sendiri tidak ingin di celakai oleh orang lain.

Kritik/Esai Cerpen Tahi Lalat Karya M. Shoim Anwar  dari segi makna atau isi cerpen "Tahi Lalat" yaitu Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan sosial di kampung, Karena menceritakan seorang Lurah tidak adil kepada masyarakatnya dan selalu bertindak sesuai dengan keinginanya. Menceritakan kebiasaan buruk masyarakat kampung karena suka membuat isu dan ngerasani orang padahal belum tentu kebenarannya. Laela, anak kecil yang suka menirukan orang dewasa, apa lagi yang sedang hangat dibicarakan orang-orang. Laela menggambar seorang perempuan yang ada Tahi Lalat hitam di dadanya.

Di sebuah rumah ada kabar ada tahi lalat di dada istri Pak Lurah. Suatu hari kabar angin tersebut datangnya dari warga masyarakat setempat. Orang yang pertama kali mengerti bakrul.Bulan depan ada masa pendaftaran calon lurah atau kepala desa di sini. Suatu hari Pak Lurah akan mencalonkan kembali untuk periode berikutnya. Pak Lurah tidak pernah berkomentar atas pembicaraan yang menyangkut istrinya. Ketika masyarakat yang lain lewat,  Kami memilih diam. Ini berbeda ketika yang lewat istrinya. Tapi, dari arah belakang, mereka membuat isyarat gerakan gelembung di dada, kemudian menuding-nudingkan telunjuk ke dada sebelah kiri.  Semakin mendekati masa pendaftaran calon lurah, berita adanya tahi lalat di dada istri Pak Lurah semakin santer. Pembicaraan tidak hanya tertumpu pada tahi lalat di dada istri Pak Lurah, tapi meluas hingga sekujur tubuh istri Pak Lurah ditelanjangi. Aku yakin Pak Lurah dan istrinya sudah mencium berita kabar angin tersebut di sekitarnya. Laela menunjukkan gambar tahi lalat yang ada di dada istrinya untuk diberitahu kepada Pak Lurah.Istriku juga tampak terbengong-bengong. Kami saling memandang. Tak bicara apa-apa. Entah bagaimana ceritanya Laela tiba-tiba menunjukkan gambar perempuan yang bertahi lalat di dadanya. Persis gunjingan yang hari-hari ini kami dengar. Akhirnya Pak Lurah mengetahui tahi lalat yang ada di dada istrinya tersebut dari anaknya Laela. Sehingga kabar angin yang dari warga memang belum ada kejelasan. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari cerpen tersebut yaitu janganlah membawa kabar angin jika belum jelas arahnya, jangan suka demo bermain politik sendiri.

Kritik / Esai Cerpen Sepatu Jinjt Aryanti Karya M.Shoim Anwar menceritakan dahulu di bawah sana tampak botak-botak seperti rambut lelaki tua yang rontok. Dari jendela kamar di lantai 25, aku melihat gedung-gedung telah merebahkan bayangan. Sepatu jinjitnya yang tadi dicoba ada di lantai depan pintu. Karena posisinya membungkuk, rok perempuan itu tertarik ke atas sehingga paha belakangnya lebih jelas terlihat. Aku menatapnya beberapa saat.  Beberapa saat kemudian, Bapak tersebut bercakap dengan Aryanti. Kemudian Hari Minggu mereka kembali bekerja. masih tercenung di jendela Hotel Selesa ini. Ada mobil-mobil melintas di jalur ganda Jalan Dato’ Abdullah Tahir, membujur ke utara-selatan, satu sisinya ada yang membelok ke barat, masuk ke Jalan Tebrau. Bapak tersebut ingat dalam adegan film ada perempuan ditampakkan kakinya sedang jinjit ketika berhadapan dengan kekasihnya. Barangkali itu adegan ciuman yang disamarkan. Dari pembelian sepatu itu pula aku menilai bahwa Aryanti memanfaatkan kepergiannya ke sini untuk belanja di Johor Premium Outlets. Bapak tersebut menatapat wajah Aryanti yang tiba-tiba ada aura berbeda. Beberapa jurus dia terdiam. Mungkin mengingat detik-detik terakhir ketika dia diperintahkan, tepatnya dipaksa, untuk menjebak lelaki yang telah banyak memberinya kesenangan dan keuntungan. Kalau lelaki ini bisa diberesi, maka ada pihak-pihak lain dalam lingkarannya yang bisa di kambing hitamkan sesuai skenario yang dibuat. Ibarat pewayangan, ketika Durna dan Sengkuni bersekongkol, maka jadilah semua itu. Aryanti menatapku makin kuat. Sebelum kami turun, disodorkan dua tiket pesawat atas namaku dan Aryanti. Aku dan Aryanti harus terbang malam ini dengan penerbangan terakhir ke tanah air. Tujuannya bukan ke ibu kota negara, tapi ke Balikpapan. Dua lelaki lain langsung menjemput aku dan Aryanti ketika pintu mobil membuka. Sepatu jinjit itu aku amati, lantas kucium dengan pelan sambil memejamkan mata. Aryanti dan sepatu jinjitnya kupeluk di dadaku. Akhirnya ada kenanagan pengelaman yang menegesankan yaitu Sepatu Jinjit Aryanti selalu teringat membawa kenangan masa lalu. Makna Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti  telah menawarkan nuansa berbeda dengan  cerpen-cerpen yang dia hasilkan sebelumnya.Nuansa politik, lingkungan hidup, percintaan, dan sedikit purnografi. Cerpen tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan Sehari-hari yaitu jangan mudah percaya terhadap orang lain.

Kritik / Esai Cerpen Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue Karya M. Shoim Anwar menceritakan pada waktu itu ada suara irama salsa terdengar mengiringi rancak kaki para pedansa. Ada empat pasang yang terlihat melantai di dance floor. Sementara yang lain duduk-duduk menunggu polonaise berikutnya. Mereka menyapa dengan mengatakan “halo”.Dia adalah Bami. Lelaki itu kelihatan semakin tambum malam ini. Dia sudah nampak kelelahan mengikuti irama salsa. Tengkuk yang tambah menonkol membuat dia seperti sapi berpunuk. Sementara perempuan pasangannya tampak jauh lebih muda. Ini pasti gacoan baru sang hakim itu sehingga dengan bangga dipertontonkan sebagai partner barunya. Apa saja mungkin bagi Bambi. Sementara perempuannya mengenakan gaun terusan warna hitam dengan dada terbuka plus selendang baby blue. Ketika sesi salsa berakhir, Bambi beranjak minggir dan duduk di sofa. Saya segera mendekatinya.Bambi perkenalan dengan Anik. Bambi sangat merayu, menawarkan kepada Anik tadi supaya ikut mau bergabung di program liposuction Miske yang berkulit putih bersih itu tersenyum. Sudah bukan rahasia lagi kalau perempuan muda belia yang suka keluar malam menjalin hubungan dengan lelaki berumur. Yang penting uang dan kesenangan dapat diperoleh dengan mudah. Kesadaran utuh mungkin telah ada pada diri perempuan itu bahwa Bambi memang harus diperas hartanya dan digunakan perempuan itu untuk mempercantik penampilan guna bersenang-senang dengan para lelaki lain yang lebih muda. Saat itulah Bambi akan sadar kebusukan perempuan muda itu. Dia masih mencari kesempatan untuk bisa berbicara dengan Bambi. Devira marah-marah kepada Bambi. Bambi tampak sangat tidak nyaman. Pengacara tergugat pintar. Kamu menjanjikan akan memenangkan aku. Terus untuk apa kamu minta uang segitu banyak yang katanya untuk minta tolong pada anggota majelis lainnya? Kau bagikan pada siapa saja uang itu? Atau kau nikmati sendiri?”Saya ikuti terus dia. Bambi berusaha keras lepas dari kepungan. Petugas sekuriti datang untuk memberhentikan kerumununan itu supaya tidak bertengkar lagi. Saya tidak peduli supaya dianggap kampungan sekalipun. Namun, Bambi mempergunakan kesempatan untuk lepas. Dia meronta dan berusaha mencabut. Dengan setengah memaksa, pihak sekuriti berusaha melepaskan tangan saya. Dia minta agar saya tidak menciptakan keributan. Ternyata Devira tahu sepak terjang Bambi. Yang dimintai uang itulah yang dimenangkan. Saya keluar dari toilet bersama Devira. Salah satu pasangan itu ternyata Bambi dan Miske. Mereka melantai lagi. Tangan mereka saling memegang tubuh pasangannya.Sialan lagi! Ketika sesi rumba berakhir, saya melihat pasangan Bambi dan Miske tetap berangkulan sambil berjalan meninggalkan arena. Akhirnya memang Bambi dan Miske telah melakukan perbuatan kecewa, jahat sehingga banyak orang yang ditipu karena sikap mereka. Bambi dan miske telah menjalin hubungan di pengadilan bersama. Makna cerpen yang berjudul Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue menceritakan tentang peristiwa yang dialami oleh seorang yang terkena kasus hukum yaitu bambi dan perempuan mudah bernama Anik. Tetapi uang tersebut disalahgunakan untuk keperluan pribadi termasuk untuk bermain perempuan. Seketika bambi mengajak perempuan bernama Miske yang berselendang Baby Blue itu untuk berdansa ke tempat hotel. Cerpen tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yaitu jangan bertindak jahat kepada orang lain sesungguhnya pasti ada balasan kepada orang tersebut.

Kritik / Esai Cerpen Jangan ke Istana, Anakku Karya M. Shoim Anwar menceritakan pada suatu hari AKU membangunkan gubuk untukmu, Anakku. Bukan istana, sebab pada istana yang dikelilingi sungai-sungai buaya, pagar tinggi dengan kawat berduri baja, kau terpenjara dengan dijaga anjing-anjing yang siap memangsa. Anakku pakai pita merah muda di rambutnya. Putri tunggalku telah tumbuh menginjak remaja. Makin mengingatkan aku pada ibunya. Sang anak terus bertanya kepada Papa nya. Kehidupan istana telah kupahami seperti aku memahami lekuk-lekuk tubuhku sendiri. Tapi istana telah merampas sebelum hidupku jadi paripurna. Nyawa menjadi taruhannya. Selepas kepergianku, istriku tentu menjerit pilu. Demikianlah orang-orang begundal istana selalu berkeliaran ke pelosok-pelosok desa untuk mencari mangsa. Anak tersebut ingin pergi ke istana terus menerus. Aku tak bisa menyalahkan anakku kalau dia ingin bertemu ibunya. Sejak umur dua tahun dia dipisahkan dengan ibunya oleh pihak istana. Suatu hari, mungkin karena rindu yang tak tertahankan istriku nekat menerobos istana untuk menemuiku. Kabar mengerikan malah menyeruak, konon perempuan-perempuan cantik itu dijadikan wadal alias tumbal istana, dimasukkan ke sumur lorong gelap bawah tanah yang dihuni Nyi Blorong peliharaan istana. Konon, di malam Rabu Kliwon, ketika gending terdengar di tengah malam disertai bau kembang dan kemenyan, saat itulah waktunya wadal diumpankan. Trihayu, istriku tercinta, lenyap ditelan istana. Anakku benar-benar hidup sendirian setelah ibunya diganyang istana. Anakku memanggilku “papa” dan memanggil ibunya “mama”. Dua atau tiga hari ke depan pihak istana akan menjemputku kembali.Aku ingin membangunkan gubuk untukmu, Anakku. Bukan istana, biar sehabis sekolah anak-anakmu kelak bisa merasakan indahnya dunia, hujan-hujan sambil bermain lumpur di tanah basah dengan teman-teman seusia. Anaknya berkata kepada kalau papa tidak mau ke Istana berarti tidak sayang sama Dewi. Aku ingin membangunkan gubuk untukmu, Anakku. Bukan istana, sebab pada istana anak-anakmu akan digembala oleh para abdi dan penjaga, dicekoki kisah raja-raja antah berantah, dimanja dengan senyum pura-pura, dipisah dari teman sepermainan dengan alasan keturunan darah, mainannya kuda kayu tembaga, dijaga agar tak mangayuh sempurna, karena takut anak-anakmu terjatuh saat bersuka. Aku ingin membangunkan gubuk untukmu, Anakku. Bukan istana.Dari pintu gerbang kulihat tiga orang cecunguk istana membawa masuk seseorang. Dewi? Kuperhatikan sekali lagi. Benar, perempuan yang dibawa masuk itu tidak lain anakku. Jangan ke istana, Anakku! Aku ingin meneriakkan kata-kata itu. Tapi anakku sudah berada di sini. Atau para cecunguk istana itu yang membawanya kemari karena mereka telah tahu wajah anakku ketika menjemputku beberapa hari lalu.Akhir cerita tersebut Anakku akan dibawa masuk ke ruangan istana.. Anakku telah dibawa masuk. Dia lenyap dari pandanganku. Perempuan muda dibawa masuk dihadapkan baginda. Lalu musnah tak ada ceritanya. Tiga hari lagi adalah malam Rabu Kliwon. Malam yang penuh misteri bagi kehidupan istana. Sang Papa tersebut menangis dan sedih melihat anak nya dan berteriak. Makna Cerpen “Jangan ke Istana, Anakku” mengungkapkan pandangan pengarang yang masih melihat pemikiran orang zaman dahulu, yang masih mempercayai adanya tumbal.

Kritik/ Esai dari 5 cerpen tersebut diantara lain cepen Sorot Mata Syaila, cerpen Tahi lalat, cerpen Sepatu Jinjit Ariyanti, cerpen Bambi dan Perempuan berselendang Baby Blue , cerpen Jangan ke Istana, Anakku Karya M.Shoim Anwar yaitu bahasanya mudah dipahami hanya saja makna konotasi ada beberapa yang sulit dimengerti. Kekurangan cerpen tersebut ada beberapa pengulangan kata. Kelebihan cerpen tersebut menarik dan bagus. Cerpen tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yaitu jangan berbuat jahat dan menyiksa orang lain kepada anak maupun keluarganya sehingga nanti pasti ada balasan sendiri bagi dirinya. Persamaan cerpen “Sorot Mata Syaila”, cerpen Tahi Lalat, cerpen Sepatu Jinjit Aryanti, cerpen Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue, cerpen Jangan Pergi Ke Istana, Anakku Karya M. Shoim Anwar yaitu cerpen tersebut sama-sama egois. Perbedaan cerpen “Sorot Mata Syaila” Karya M. Shoim Anwar yaitu bercerita tentang kejahatan, cerpen Tahi Lalat Karya M. Shoim Anwar bercerita tentang kabar angin yang dimiliki warga selalu mencari kabar yang tidak belum pasti, cerpen Sepatu Jinjit Aryanti Karya M. Shoim Anwar yaitu cerpen pornografi, cerpen Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue Karya M. Shoim Anwar yaitu cerpen kejahatan, cerpen Jangan Pergi Ke Istana, Anakku Karya M. Shoim Anwar yaitu cerpen yang menceritakan zaman dahulu.

Jumat, 25 Juni 2021

Kritik/Esai Lirik Lagu Mama Papa Larang - Judika Dalam Video Tersebut Diperankan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

 

Lirik Lagu Mama Papa Larang - JUDIKA

Separuh nafasku ku hembuskan untuk cintaku
Biar rinduku sampai kepada bidadariku

Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu
Biarkan bumi menolak, ku tetap cinta kamu
Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang
Walau dunia menolak ku tak takut
Tetap ku katakan ku cinta dirimu

Karena kamu bintang di hatiku
Takkan ada yang lain mampu goyahkan rasa cintaku padamu

Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu
Biarkan bumi menolak, ku tetap cinta kamu
Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang
Walau dunia menolak ku tak takut
Tetap ku katakan ku cinta dirimu

Sudah jangan kau usik lagi
Cinta yang tertanam di hati akan ku bawa sampai mati

Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu
Biarkan bumi menolak, ku tetap cinta kamu
Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang
Walau dunia menolak ku tak takut
Tetap ku katakan ku cinta dirimu oooh

https://liriklagufitria.wordpress.com/2016/11/28/lirik-lagu-mama-papa-larang-judika/

Kritik dan Esai

Kritik Lirik Lagu Mama Papa Larang – Judika Dalam Video Tersebut

Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut yang diperankan oleh mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia menceritakan arti sebuah pengorbanan dan berjuang untuk orang yang dicintai yaitu sang kekasih. Makna yang terkandung lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video adalah seorang laki-laki itu ingin membuktikan kepada semua orang untuk jangan pernah menyerah. Dalam video tersebut laki-laki itu ingin membuktikan dan meluluhkan hati kedua orang tua kekasihnya. Laki-laki tersebut juga ingin membuktikan jika ada penolakan dan segala apapun yang terjadi tidak ingin putus asa. Jadi jika mencintai seseorang sebanyak apapun masalah, rintangan kalau kita benar-benar sayang dan mencintainya pasti akan bersatu. Bahkan separuh nafasnya rela diberikan kepada seorang bidadari (kekasih) yang sangat dicintai.

Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut mengajarkan pembaca untuk memahami realita kehidupan zaman sekarang. Lirik Lagu Mama Papa Larang – Judika dalam video tersebut mengajarkan kita jangan ikut berdampak negatif jangan beranggapan atau menilai orang tua kekasihnya tersebut tidak merestui hubungan cintanya. Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut mengajarkan kita jangan ikut berdampak negatif, harus berpikiran positif juga. Dari segi positif juga mengajarkan kita jangan pernah menyerah pada segala apapun, rintangan yang terjadi seperti dalam Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan kisah seorang laki-laki yang mencintai perempuan tersebut dengan tulus dan membuktikan kepada orang tuanya supaya direstui dan mereka akan tetap bersatu. Jadi jika kita  mencintai seseoraang harus berjuang dan membuktikan kepada orang tua kekasihnya supaya hubungan cinta tersebut tetap bersatu.

Dalam kritik Lirik Lagu Mama Papa Larang – Judika dalam video tersebut banyak pengulangan kata-kata. Terdapat perumpaan yang sedikit sehingga Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut  hanya diceritakan secara singkat belum sangat detail. Lirik Lagu Mama Papa Larang – Judika dalam video tersebut hanya menceritakan hubungan keseriusan dan perjuangan cinta yang tulus kepada kekasihnya.

 

Esai

Lirik lagu Mama Papa Larang - Judika termasuk terdiri dari 6 bait. Lirik lagu Mama Papa Larang - Judika  termasuk 19 baris. Lirik lagu Mama Papa Larang – Judika terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Lagu Mama Papa Larang - Judika dalam video tersebut merupakan seni yang mengungkapkan keindahan segala apapun dari musisi. Seorang musisi dapat menciptakan lagu. Lagu juga menjadi bakat, hobi seseorang untuk menghilangkan dan mengungkapkan suatu rasa di dalam jiwa dan raga. Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan arti sebuah pengorbanan dan berjuang untuk orang yang dicintai yaitu sang kekasih. Makna yang terkandung dari lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut adalah seorang laki-laki itu membuktikan kepada semua orang untuk jangan pernah menyerah. Laki-laki tersebut ingin membuktikan dan meluluhkan hati kedua orang tua kekasihnya. Laki-laki tersebut juga ingin membuktikan jika nantinya ada penolakan dan segala apapun yang terjadi tidak ingin putus asa. Jadi jika mencintai seseorang sebanyak apapun masalah, rintangan kalau kita benar-benar sayang dan mencintainya pasti akan bersatu. Bahkan separuh nafasnya rela diberikan kepada seorang bidadari (kekasih) yang sangat dicintai.

Karena kamu bintang di hatiku

Takkan ada yang lain mampu

Goyahkan rasa cintaku padamu

Kutipan Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan seorang perempuan tersebut mampu bersinar seperti bintang di hatiku. Tidak ada yang lain mampu mengoyahkan rasa cintanya padamu. Tidak ada wanita atau orang lain yang bisa membuat nya berubah pikiran dan hati untuk mencintainya yang begitu tulus padamu.    

Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu

Biarkan bumi menolak, ku tetap cinta kamu

Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang

Walau dunia menolak ku tak takut

Tetap ku katakan ku cinta dirimu

Kutipan Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan bahwa tanggung jawab dan keseriusan cintanya. Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut tersebut menceritakan memang kamu segalanya meskipun tak terpisah oleh waktu. Biarkan bumi menolak dia masih tetap mencintainya. Biar orang tua seperti mama nya tidak suka dan papanya juga melarang dan dunia menolak dia tidak takut. Dia tetap mengatakan cinta kepada dirimu.

Ketidaksetujuan antara mama dan papa tersebut mengekang dan melarang untuk menjauhi kekasihnya tidak akan lagi penghalang diantara mereka. Laki-Laki tersebut ingin membuktikan kepada orang tua kekasihnya supaya direstui dan cintanya akan tetap bersatu. Keseriusan cinta tersebut mampu menguatkan hati supaya hubungan mereka akan tetap bersatu dan tidak akan putus.

Kelebihan dalam Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan kisah seorang laki-laki yang sangat tulus mencintai perempuan tersebut dan membuktikan kepada orang tuanya supaya direstui dan mereka akan tetap bersatu. Kekurangan Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut lagu nya sangat pendek sehingga banyak pengulangan kata-kata. Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut hanya diceritakan secara singkat belum sangat detail. Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut hanya menceritakan hubungan keseriusan dan perjuangan cinta yang tulus kepada kekasihnya.

Lirik Lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yaitu jangan pernah menyerah pada segala apapun, rintangan yang terjadi seperti dalam lirik lagu Mama Papa Larang-Judika. Lirik lagu Judika dengan judul “Mama Papa Larang” dalam video tersebut menceritakan kisah seorang Judika yang mencintai perempuan tersebut dengan tulus dan membuktikan kepada orang tuanya supaya direstui dan mereka akan tetap bersatu. Jadi jika kita  mencintai seseorang harus berjuang dan membuktikan kepada orang tua kekasihnya supaya hubungan cinta tersebut tetap bersatu.

 

 

 

 

Selasa, 15 Juni 2021

Kritik/Esai Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail

 Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.


Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga

Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

Sembilan belas lima enam itulah tahunnya

Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia 


Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia

Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda

Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,

Whitefish Bay kampung asalnya

Kagum dia pada revolusi Indonesia 


Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya

Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama

Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya

Dadaku busung jadi anak Indonesia


Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy

Dan mendapat Ph.D. dari Rice University

Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army

Dulu dadaku tegap bila aku berdiri

Mengapa sering benar aku merunduk kini 


II
Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak

Hukum tak tegak, doyong berderak-derak

Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,

Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza

Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia

Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata

Dan kubenamkan topi baret di kepala

Malu aku jadi orang Indonesia.

III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor

satu,


Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang

curang susah dicari tandingan, 


Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu

dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara

hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,


Di negeriku komisi pembelian alat-alat besar, alat-alat ringan,

senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan

peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk

kantung jas safari,


Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,

anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,

menteri, jenderal, sekjen, dan dirjen sejati, agar

orangtua mereka bersenang hati,


Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat
-

sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-

besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,


Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan

sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak

putus dilarang-larang,


Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat

belanja modal raksasa,


Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,

ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang

saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan

pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan

diinjak dan dilunyah lumat-lumat, 


Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak

rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya

dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek

Jakarta secara resmi,


Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima

belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,


Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,

fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,


Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror

penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil

bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor

pertandingan yang disetujui bersama,


Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala

Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala

Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina,

India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah

Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,


Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat

terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur

Koneng, Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula

pembantahan terang-terangan yang merupakan dusta

terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan,

dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai

saksi terang-terangan, 


Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam

kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di

tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak

Hukum tak tegak, doyong berderak-derak

Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,

Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza

Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia

Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata

Dan kubenamkan topi baret di kepala

Malu aku jadi orang Indonesia.

1998

http://kepadapuisi.blogspot.com/2013/07/malu-aku-jadi-orang-indonesia_295.html


Kritik

I

Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdiri atas 4 bait. Tiap bait terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Makna puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdapat bait I ada 18 baris, bait II ada 8 baris, bait III 55 baris, 16 baris, bait IV 8 baris, menceritakan Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa. Sembilan belas lima enam itulah tahunnya. Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia. Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia. Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda. Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya. Kagum dia pada revolusi Indonesia. Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya. Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya. Dadaku busung jadi anak Indonesia. Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy Dan mendapat Ph.D. dari Rice University. Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army. Dulu dadaku tegap bila aku berdiri. Mengapa sering benar aku merunduk kini.


II

Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak. Hukum tak tegak, doyong berderak-derak. Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak. Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza. Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia. Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala. Malu aku jadi orang Indonesia.

III

Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu. Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang. curang susah dicari tandingan. Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara. Hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu. Di negeriku komisi pembelian alat-alat besar, alat-alat ringan, senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari. Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen, dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati. Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan. Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak putus dilarang-larang. Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa. Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah. ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang. saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat. Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi. Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman. Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar. Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror. Penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil. Bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama. Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,


Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula pembantahan t
erang-terangan yang merupakan dusta. terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi terang-terangan. Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV

Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak. Hukum tak tegak, doyong berderak-derak. Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak. Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza. Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia. Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata dan kubenamkan topi baret di kepala. Malu aku jadi orang Indonesia.


Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia tersebut baik untuk dibaca namun, dalam puisi tersebut banyak kata yang berlebihan atau boros tetapi maknanya sama sehingga diulang-ulang. Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia” terdapat beberapa kritikan dalam puisi tersebut mengenai gaya bahasa juga terdapat kata seperti majas juga sedikit. Puisi tersebut mengajarkan sikap negatif karena di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja. Puisi tersebut jika dalam segi positif yaitu tidak boleh malu kepada negara Indonesia.

Esai

I

Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdiri atas 4 bait. Tiap bait terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Makna puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdapat bait I ada 18 baris, bait II ada 8 baris, bait III ada 55 baris, 16 baris, bait IV ada 8 baris, menceritakan Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa. Sembilan belas lima enam itulah tahunnya. Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia. Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia. Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda. Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya. Kagum dia pada revolusi Indonesia. Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya. Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya. Dadaku busung jadi anak Indonesia. Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy Dan mendapat Ph.D. dari Rice University. Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army. Dulu dadaku tegap bila aku berdiri. Mengapa sering benar aku merunduk kini.


II

Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak. Hukum tak tegak, doyong berderak-derak. Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak. Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza. Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia. Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala. Malu aku jadi orang Indonesia.

III

Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu. Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang. curang susah dicari tandingan. Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara. Hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu. Di negeriku komisi pembelian alat-alat besar, alat-alat ringan, senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari. Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen, dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati. Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan. Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak putus dilarang-larang. Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa. Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah. ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang. saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat. Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi. Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman. Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar. Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror. Penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil. Bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama. Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,


     Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula pembantahan t
erang-terangan yang merupakan dusta. terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi terang-terangan. Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV

Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak. Hukum tak tegak, doyong berderak-derak. Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak. Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza. Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia. Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata dan kubenamkan topi baret di kepala. Malu aku jadi orang Indonesia.

Puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan puisi tersebut mudah dipahami dan sangat menarik untuk dibaca, karena isi puisi tersebut menceritakan di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata dan kubenamkan topi baret di kepala. Malu aku jadi orang Indonesia. Kekurangan puisi tersebut kata-katanya terlalu menyakiti orang dan menceritakan kehidupan. Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata dan kubenamkan topi baret di kepala malu aku jadi orang Indonesia.

Dari puisi Taufiq Ismail dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia  jika dikaitkan dengan kehidupan sekarang yaitu jangan sampai membuat malu aku jadi orang Indonesia.